MAKNA SHOLAT

Oleh: Harkaman

            Seringkali kita menemukan seorang muslim yang tidak pernah absen dalam menjalankan ibadah sholat, bahkan rajin kemesjid, namun berbuat dosa juga tidak absen dalam kesehariannya. Sebuah pemahaman yang kontradiksi terhadap ayat Allah yang mengatakan “Dirikanlah solat, sesungguhnya solat mencega dari perbuatan keji dan mungkar”. (QS. Al-Ankabut : 45).

            Sekilas dalam pandangan kita ayat tersebut di atas seakan menipu bagi orang-orang yang rajin melaksanakan sholat. Dengan jelas diterangkan bahwa dengan sholat kita terhalang dari berbagai macam dosa. Namun kenyataannya tidak seperti yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

            Perlu diketahui tidak ada ayat Allah yang bertentangan dengan pemahaman apalagi mengingkari ketentuannya sendiri, firman Allah adalah petunjuk yang tertinggi dan memiliki nilai satra yang sangat tinggi pula. Tidak ada pula yang bisa menandinginya “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. (QS. Al-Baqarah : 23). Jadi, apabilah kita menemukan sebuah ayat yang kita anggap sebuah kontradiksi, itu bukanlah kontradiksi, akan tetapi pemahaman kita belum sampai kesana.

            Mesti dipertanyakan apabilah anda rajin sholat dan berbuat dosa juga tidak kalah rajinnya. Apakah sholat anda sudah baik, atau sekadar formlitas dan sekadar melepaskan kewajiban. Hal ini seringkali dilupakan oleh kaum muslimin, sholat tetntunya untuk mencari ridho Allah, bukan untuk mencari pahala apalagi sekadar melepas kewajiban. Kalaupun surga dan neraka tidak ada, tetap melaksanakan sholat. Orang yang seperti ini sholatnya bukan hanya lima kali sehari, akan tetapi dia selalu solat di setiap waktu. Karena dia selalu menjaga sholatnya selain dari lima waku itu. Itulah yang diinginkan Allah “Peliharalah semua solat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Dan berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengn khusyu’. (QS. Al-Baqarah : 238).

            Sholat adalah ibadah yang sangat spesial, karena Allah mengkhususkan kepada manusia. Ibadah puasa, Allah juga berpuasa karena Dia tidak makan dan minum, sedekah, Allah juga senantiasa bersedekah, karena selalu memberikan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk yang dikehendaki. Dan ibadah yang pertama kali dihisab dihari kiamat adalah sholat, apabilah sholat bagus maka seluruh amal kita akan bagus, dan apabilah jelek maka seluruh amal ibadah yang lainnya akan ikut jelek (makna al-hadits). Karena sholat merupakan kunci dari seluruh kebaikan dan yang akan membukakan kita pintu syurga.

            Tidak sedikit orang yang melakukan sholat akan tetapi hasilnya sia-sia saja. Di akhirat ketika bertanya tentang pahala sholat mereka. Justru malaikta diperintahkan oleh Allah untuk melemparkan sholat tersebut. Mereka itulah orang-orang yang sholat dengan tidak ikhlas dan orang-orng mengabaikan sholatnya.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. al-Ma’un :4-5)

Mengingat unsur manusia ada dua yaitu lahiriyah dan batiniyah, dimana keduanya memiliki kebutuhan. Jika tubuh kita butuh makan, seperti makan buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain-lain. Begitu pula dengan rohani (jiwa) yang membutuhkan makanan. Seperti sholat, puasa, zikir, dan lain-lain. Orang-orang yang tidak tenang dan tidak pernah terpuaskan itulah orang-orang yang tidak menyeimbangkan antara makanan jasmani dan rohaninya.